Sunday 16 October 2011

Dasar Ertutur di Adat Karo

Dasar Ertutur

Ertutur menjadi hal yang sering dijumpai dalam pertemuan orang Karo. Saling memperkenalkan diri, identitas yang melekat di dirinya masing-masing. Sebelum mengetahui identitas teman bicara, dan saling mengetahui hubungan kekerabatannya berbincang-bincang belumlah dianggap nyaman. Berkaitan dengan teori komunikasi yang mengatakan bahwa komunikasi bergantung pada hubungan orang yang berkomunikasi tersebut. Tambah lagi dalam masyarakat Karo, ada budaya ngerana erkesehen yang berarti berbicara haruslah berkesempaian, dalam pengertian kalau kita berbicara dengan ibu kita, kita harus berbicara berkesempaian, pas ditujukan kepada ibu tersebut "enta senndu, Nde" (berikan aku uangmu, Bu), bukanlah "enta sen" seperti berbicara pada angin.


Agar kita bisa ertutur maka kita terlebih dulu harus mengerti beberapa identitas kita berikut ini:


1. Merga / Beru
Marga atau clan yang pada laki-laki disebut Merga, yang berarti meherga, mahal, serta pada perempuan disebut Beru, yang berasal dari kata mberu sebuah kata yang merupakan gambaran dari sebuah keanggunan dan kecantikan dalam masyarakat Karo.
Merga/ Beru ini diperoleh dari Ayah. Clan ayah inilah yang menjadi Merga bagi laki-laki dan Beru bagi perempuan.
Dalam Kebudayaan Karo, ada lima clan, yang populer disebut Merga Silima, khususnya lebih populernya setelah adanya Keputusan Kongres Kebudayaan Karo, 3 Desember 1995 di Sibayak International Hotel Berastagi merekomendasikan, agar pemakaian merga berdasarkan “merga silima”, yaitu :

1.      Karo-karo
2.      Ginting
3.      Tarigan
4.      Perangin-angin
5.      Sembiring

Selanjutnya, lima merga ini diikuti dengan submarga yang memiliki pembagian sub merga masing-masing.


2. Bebere/ Bere-bere
Bebere ini kita peroleh dari ibu kita. Beru ibu kita ini menjadi bere-bere kita.


3. Kempu
Perkempun ini datang dari Nenek yang melahirkan Ibu kita. Beru Nininta (nenek) dari Ibu menjadi Perkempun kita.


4.Binuang
Binuang ini datang dari Nini (nenek) yang melahirkan Ayah kita. Beru Nini dari Ayah ini menjadi Binuang kita.


5. Kampah
Kampah ini datang dari Nini Bulang (kakek) dari Ayah kita. Bebere Nini Bulang ini menjadi Kampah kita.


6. Soler
Soler datang dari Nini Bulang dari Ibu kita. Bebere Bulang dari Ibu ini menjadi Soler kita.


Hal mendasar ini menjadi yang harus diketahui masing-masing individu untuk bisa Ertutur dengan orang lain. Identitas dasar ini menjadi hal yang akan terus dipakai, jadi perlu untuk mengetahuinya dengan baik.



Sumber : http://jamburta.blogspot.com/2011/09/dasar-ertutur.html


ARTIKEL TERKAIT :
  1.  Ginstha' Blog. . .: Ertutur
  2.  cara ertutur
  3.  Orat Tutur Karo
  4.  Budaya Ertutur Sebagai Bahasa Pergaula

2 comments:

  1. Apa artinya mbeiwat ? Mbeiwat kel iya.. artinya apa ? Apakah sejenis error ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. menurut saya,,, Mbeiwat mungkin sama arti dengan mbewat yang artinya bengkok,, tetapi jika ada yang memeliki pengertian yang lain mari kita berdiskusi lagi,,, salam kenal...

      Delete